JAKARTA.
Produksi gula domestik terus bertumbuh. Kementerian Pertanian menetapkan target
produksi gula tahun ini naik 12% menjadi 2,8 juta ton. Pemerintah optimistis,
produksi gula nasional meningkat saban tahun.
"Pada
2014 produksi gula berpotensi mencapai 3,1 juta ton," ujar Gamal Nasir,
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, akhir pekan lalu.
Gamal
yakin, target produksi gula di 2013 bisa terpenuhi. Sebab, produktivitas gula
tahun ini akan naik karena rendemen gula meningkat dibanding tahun lalu.
Sebagai perbandingan, rata-rata rendemen pada 2012 sebesar 8,12% atau lebih
tinggi dibandingkan dengan rata-rata 2011 yang hanya 7,5%.
Selain
kenaikan produktivitas tebu, kenaikan produksi gula tahun ini diharapkan
berasal dari penambahan luas areal lahan perkebunan tebu rakyat. Ada
kemungkinan perkebunan tebu rakyat bertambah hingga seluas 1.000 hektare hingga
2.000 ha.
Agar
produksi gula naik setiap tahun dan menuju swasembada gula, Kementerian
Kehutanan dan Badan Pertanahan Nasional berkomitmen menambah lahan tebu seluas
300.000 ha. Areal lahan itu akan digarap perusahaan perkebunan milik pemerintah
dan swasta.
PT
Perkebunan Nusantara X akan menggarap lahan gula di Madura seluas 10.000 ha.
Perusahaan lainnya, PT Makassar Tene, siap membangun pabrik gula baru.
PT
Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) juga berniat menambah produksi gula. Selama
2012, RNI memproduksi gula sebanyak 160.000 ton. Di tahun ini, RNI siap
mengerek produksi gula menjadi 170.000 ton hingga 175.000 ton.
RNI
mengklaim rendemen gula di tahun lalu paling baik di antara perusahaan lain.
"Pabrik kami yang di Malang rendemennya bisa 9%. Tahun ini kami menaikkan
rendemen lagi," kata Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro.
Dengan
mengerek produksi gula, RNI ingin kinerja keuangannya meningkat. Maklumlah, 60%
laba perusahaan berasal dari bisnis gula. Usaha lain seperti alat kesehatan,
ritel dan sapi masih belum bisa meraih untung maksimal.
Stok gula
RNI saat ini mencapai 48.000 ton. Ini adalah hasil produksi 2012 yang tak
dijual. RNI menyediakan stok gula untuk menjamin suplai konsumennya seperti
minimarket Alfamart dan Indomaret, supermarket Giant dan konsumen lain,
termasuk suplai ritel sendiri, Rajawali Mart, sampai musim giling 2013.
"Musim giling berlangsung pada Mei 2013," kata Ismed.


